BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 13 November 2011

pengenalan ilmu tajwid



Allah Ta'ala berfirman :
"Maka bacalah Al-Qur'an dengan tartil (yang sebaik-baiknya)." (QS. Al-Muzammil : 4)
 
Rasulullah bersabda :
"Bacalah olehmu Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat/pertolongan ahli-ahli Al-Qur'an (yang membaca dan mengamalkannya)." (HR. Muslim)
 
Rasulullah bersabda :
"Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain." (HR. Bukhori)
Sebelum mulai mempelajari Ilmu Tajwid sebaiknya kita mengetahui
lebih dahulu bahwa setiap ilmu ada sepuluh asas yg menjadi dasar
pemikiran kita. Berikutnya dikemukakan 10 asas Ilmu Tajwid.
  1. Pengertian Tajwid menurut bahasa : Memperelokkan sesuatu.
    Menurut istilah Ilmu Tajwid : Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang
    betul serta memenuhi hak-hak setiap huruf.
  2. Hukum mempelajari Ilmu Tajwid adalah Fardhu Kifayah dan
    mengamalkannya yakni membaca Al-Quran dgn bertajwid adalah
    Fardhu Ain bagi setiap muslimin dan muslimat ygt mukallaf.
  3. Tumpuan perbincangannya : Pada kalimah² Al-Quran.
  4. Kelebihannya : Ia adalah semulia mulia ilmu kerana ia langsung berkaitan
    dgn kitab Allah Al-Quran.
  5. Penyusunnya : Imam-Imam Qiraat.
  6. Faedahnya : Mencapai kejayaan dan kebahagiaan serta mendapat
    rahmat dan keredhaan Allah didunia dan akhirat. Insya-Allah.
  7. Dalilnya : Dari Kitab Al-Quran dan Hadis Nabi ( S.A.W )
  8. Nama Ilmu : Ilmu Tajwid
  9. Masalah yg diperbaincangkan : Mengenai keadah² dan cara²
    bacaannya secara keseluruhan yg memberi pengertian hukum² cabangan.
  10. BAB II
    HURUF-HURUF HIJAIYYAH DAN MAKHROJNYA


    CARA MEMBACA TA'AWWUDZ, BASMALAH DAN AWAL SURAT
     

    Lafazh Ta'awudz adalah :
     

    Lafazh basmalah adalah :

     

    Adapun cara membaca Ta'awwudz, Basmalah dan Awal Surat ada 4 (empat) macam :
     
    1.     Bacaan Ta'awwudz, Basmalah dan Awal Surat masing-masing diputuskan (terpisah).
    Seperti :
     
      (berhenti)       
           (berhenti)       
     
    2.     Bacaan Ta’awwudz, Basmalah dan Awal Surat masing-masing disambungkan (diwasholkan).
    Seperti :
     
             
     
    3.     Bacaan Ta’awwudz dihentikan, dan Basmalah disambung dengan Awal Surat .
    Seperti :
     
      (berhenti)       
                                                                                    
     
    4.     Bacaan Ta’awwudz dan Basmalah dismbung sedang Awal Surat tidak.
    Seperti :

    (berhenti)     
    BAB V
    HUKUM BACAAN ALIF-LAM (AL)

     
    Hukum bacaan alif-lam (AL) terbagi 2 (dua), yaitu : AL-QOMARIYYAH dan AL-SYAMSIYYAH.
     
    1.     AL-QOMARIYYAH, adalah bila setelah alif-lam (AL) terdapat salah satu dari huruf-huruf qamariyyah, maka "AL" tersebut dibaca secara jelas/terang bunyinya (Izh-har Qamariyyah). Adapun huruf-huruf Qamariyyah ada 14 yang terangkum dalam kalimat :
     
     
    Contoh-contoh bacaan AL - Qamariyyah :
     
    Al-fīlu
    Al-awwalu
    Al-qur'ānu
    Al-birru
    Al-kitābu
    Al-jannatu
    Al-mulku
    Al-hamdu
    Al-wahyu
    Al-kholqu
    Al-Hidayatu
    Al-'ilmu
    Al-yaumu
    Al-ghōsyiyatu
     
    Alif-lam Qamariyyah bila berada di permulaan kalimat (ayat), maka dibaca jelas "AL"-nya sebagaimana contoh di atas. Namun apabila Alif-lam Qamariyyah berada di tengah kalimat maka hamzah washolnya tidak dibaca, yang dibaca hanya lamnya saja. (Alif tidak pernah menerima baris, selalu dalam keadaan mati).
     
    Contoh :

    Al-qur'ānul karīmu
     
    Al-malikul haqqul mubīnu
     
     
    2.     AL-SYAMSIYYAH, adalah bila setelah alif-lam (AL) terdapat salah satu dari huruf-huruf syamsiyyah, maka "AL" tersebut tidak dibaca tetapi langsung dipadukan dengan huruf syamsiyyah setelahnya, biasanya huruf setelah "AL" Syamsiyyah diberi tanda tasydidi/syaddah. Hukum bacaannya disebut IDGHOM SYAMSIYYAH. Adapun huruf-huruf Qamariyyah ada 14 yang menjadi awal setiap kata dalam kalimat berikut :
     

    Contoh-contoh bacaan AL - Syamsiyyah :
     
    Asy-syamsu
    At-taubatu
    Ash-shomadu
    Ats-tsulutsu
    Adl-dluhā
    Ad-dunyā
    Ath-thōriqu
    Adz-dzikru
    Azh-zhōlimu
    Ar-rohmānu
    Al-laylu
    Az-zīnatu
    An-ni'matu
    As-samã-u
     
    Alif-lam Syamsiyyah baik berada di permulaan kata/ayat atau dalam rangkaian beberapa kata, lamnya tidak dibaca, tetapi dipadukan dengan huruf-huruf syamsiyyah di depannya (yang bertanda tasydid).
     
    Contoh :

    An-nafsa bin nafsi
     
     
    As-sinna bis sinni
     
     
    Keterangan :
    ā   = dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat  è aa
    ī    = dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat  è ii
    ū   = dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat  è uu
    ō   = dibaca panjang seukuran satu alif atau dua harokat  è oo
    BAB VIII
    I Z H - H A R
     

    Izhar artinya jelas, yakni menyatakan bacaan nun  mati dan tanwin dengan jelas (suara "N"nya), tidak samar dan tidak berdengung (suara yang keluar dari hidung). Huruf-huruf  IZH-HAR itu ada enam yang dinamakan "huruf halqi" sehingga hukum bacaannya disebut IZH-HAR KHALQI, yaitu :
     
    Huruf-huruf tersebut terhimpun dalam setiap kata dari 6 kalimat berikut :
     
     
    Contoh  bacaan IZH-HAR
     
    Nun mati dalam 2 kata
     
     
    Nun mati dalam satu kata
     
    man - āmana
     
     
    yan-awna
    in - huwa
     
    yan - hawna
    min - 'ilmin
     
    yan - 'iqu
    min - hasanatin
     
    yan - hitūna
    min - ghillin
     
    fasayun - ghidlūna
    min - khoirin
     
    wal mun - khoniqotu
     
     
    Contoh beberapa bacaan tanwin
     
    kullun - āmana
    salāmun - hiya
    'alīmun - hakīmun
    samī'un - 'alīmun
    'azīzun - ghōfūrun
    dzarrotin - khoiron
    IKHFA
     


    Ikhfa artinya menyamarkan, yaitu menyamarkan suaran nun mati atau tanwin (antara suara "N" atau "NG") sehingga menimbulkan suara berdengung di hidung bila bertemu salah satu daru huruf-huruf ikhfa. Bacaan ikhfa harus ditahan selama satu alif atau dua harokat. Adapun huruf ikhfa ada 15, yaitu :
     
     
    Contoh bacaan :
     
    HUKUM MIM MATI
     
     
    Jika mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah kecuali alif, maka cara membacanya ada tiga macam, yaitu :

    1.     IDGHOM MUTAMATSILAIN
    Yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim, maka membacanya dengan memadukan kedua huruf tersebut dengan suara dengung (ghunnah) selama satu alif atau dua harokat.
     
    Contoh :
     
     
     
    2.      IHKFA SYAFAWI
    Yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba, maka membacanya dengan menyamarkan suara mim dan dengan suara dengung (ghunnah) selama satu alif atau dua harokat.
     
    Contoh :
     
     
    3.     IZH-HAR SYAFAWI
    Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf-huruf selain mim dan ba, maka membacanya harus dengan jelas.
     
    Contoh :
     
    HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID

     
     
    Adapum mim dam nun bertasydid itu dibaca dengan berdengung di hidung selama satu - satu setengah alif atau dua - tiga harokat. Hukum bacaan ini disebut WAJIBUL GHUNNAH / TAJIBUL GHUNNAH.
     
    Contoh :
     
    HUKUM BACAAN RO 


     
    Hukum bacaan ro itu ada tiga macam , yaitu :
     
    1.     TAFKHIM, artinya ro dibaca tebal
    RO dibaca tebal apabila dalam keadaan :
    a.    RO berbaris fathah/fathatain atau dhommah/dhommatain.
     Seperti :

     
     
     
    b.    RO mati/sukun dan huruf sebelumnya berbaris fathah atau dhommah
     Seperti :
     
     
    c.   RO mati bila di hadapannya terdapat huruf berbaris fathah atau kasroh dan huruf sebelumnya berbaris kasroh 'aridhoh berhamzah washol (hamzal washolnya tidak dibaca)
    Seperti :
     
     
    d.  RO di akhir kalimat yang berbaris fathah, dhommah/dhommatian, atau kasroh/kasrotain di akhir kalimat/ayat yang diwaqofkan (berhenti) yang didahului huruf berbaris dhoomah atau fathah.
    Seperti :
     
     
     
    e.  RO di akhir kalimat yang berbaris fathah, dhommah/dhommatian, atau kasroh/kasrotain di akhir kalimat/ayat yang diwaqofkan (berhenti) didahului huruf selain huruf  'ya'  yang berbaris mati/sukun dan didahului lagi huruf berbaris fathah atau dhommah.
    Seperti :
     
     
     
    2.     TARQIQ, artinya ro dibaca tipis
    RO dibaca tipis bila dalam keadaan :
    a.  RO berbaris karoh atau kasrotain
    Seperti :
     
     
    b.  RO mati/sukun didahului huruf berbaris kasroh
    Seperti :
     
     
    c.  RO yang berbaris fathah, dhommah/dhommatian, atau kasroh/kasrotain di akhir kalimat/ayat yang diwaqofkan (berhenti) yang didahului huruf berbaris kasroh.
    Seperti :
     
    muqtadir       
     
    d.  RO bertanda hidup (kasro/kasrotain atau dhoma/dhommatain) yang didahului oleh huruf ya mati/sukun dan diwaqofkan (berhenti).
    Seperti :
     
     
    e. RO di akhir kalimat yang berbaris fathah, dhommah/dhommatian, atau kasroh/kasrotain di akhir kalimat/ayat yang diwaqofkan (berhenti) didahului huruf selain huruf  'ya'  yang berbaris mati/sukun dan didahului lagi huruf berbaris kasroh.
    Seperti :
     
    as-sihr     
     
     
    3.     TARQIQ DAN TAFKHIM, artinya ro boleh dibaca tipis atau tebal.
    RO mati dan huruf sebelumnya berbaris kasroh kemudian di hadapannya ada salah satu huruf isti'la (    ).
    Seperti :
     
    HUKUM MAD

     
    Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu :  ا  و ي

     
    Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :
    1.     Mad Ashli / mad thobi'i
    Mad Ashli / mad thobi'I terjadi apabila :
    -        huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
    -        huruf berbaris kasroh bertemu dengan wawu mati
    -        huruf berbaris dhommah bertemu dengan ya mati
    Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.
    contoh :

     
     
    2.      Mad far'i
    Adapun jenis mad far'i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :
     
    1)   Mad Wajib Muttashil
    Yaitu setiap mad thobi'i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)
    Contoh :
     
     
    2)   Mad Jaiz Munfashil
    Yaitu setiap mad thobi'i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.
    Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).
    Contoh :
     
     
     
    3)   Mad Aridh Lisukuun 
    Yaitu setiap mad thobi'i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).
    Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).  Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi'i.
    Contoh :
     
     
     
    4)   Mad Badal 
    Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .
    Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)
    Contoh :
     
     
    5)   Mad 'Iwad
    Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof.
    Panjangnya 2 harokat (1 alif).
    Contoh :
     
     
    6)   Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi
    Yaitu bila mad thobi'i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
    Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
    Contoh :
     
     
     
    7)   Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi
    Yaitu bila mad thobi'i bertemu dengan huruf sukun atau mati.
    Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
    Contoh :
     
     
    8)   Mad Lazim Harfi Musyba'
    Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur'an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu :
              Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)
    Contoh :
     
     
     
    9)   Mad Lazim Mukhoffaf harfi (    )
    Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur'an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :
    Panjangnya adalah 2 harokat.
    Contoh :
     
     
     
    10)    Mad Layyin
    Mad ini terjadi bila :
    huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.
    Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
    Panjang mad ini adalah 2 - 6 harokat ( 1 - 3 alif).
    Contoh :
     
     
     
    11)    Mad Shilah
    Mad ini terjadi pada huruh "ha" di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
    Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah "ha" dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.
     
    Mad shilah terbagi 2, yaitu :
    a)    Mad Shilah Qashiroh
    Terjadi bila setelah "ha" dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf "ha" dhomir.
    Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).
    Contoh :
     
     
     
    b)    Mad Shilah Thowilah
    Terjadi bila setelah "ha" dhomir terdapat huruf hamzah.
    Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 - 2,5  alif).
    Contoh :
     
     
    12)    Mad Farqu
    Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.
    Panjangnya 6 harokat.
    Contoh :
     
     
    13)    Mad Tamkin
    Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.
    Panjangnya 2 - 6 harokat (1 - 3 alif).
    Contoh :
     
    BAB XVI
    QOLQOLAH

     
    Qolqolah yaitu suatu hukum bacaan di mana suara dari huruf yang mati/sukun terdengar kembali atau muncul suara rangkap.
    Huruf Qolqolah ada 5, yaitu :

     
     
    Qolqolah terbagii menjadi dua macam, yaitu :
    1.     Qolqolah Shughro
    Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris mati/sukun asli, dan umumnya berada di tengah kata.
    Contoh :
     
     
    2.     Qolqolah kubro
    Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris hidup (fathah, kasroh, dhommah) di akhir kata kemudian dimatikan karena diwaqofkan.
    Contoh :
     
    TANDA-TANDA WAQAF

     
    Waqaf artinya berhenti, yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-Qur'an baik di akhir ayat atau di pertengahan ayat.
    Adapun tanda-tanda waqaf antara lain :


    AS-SAKTAH

     
    Saktah artinya berhenti sepintas/sebentar pada suatu kalimat tertentu dengan tidak melepaskan nafas. Di dalam Al-Qur'an terdapat 4 tanda saktah, yaitu :

    Yasin : 52
    Al-Kahfi : 1
    Al-Qiyamah : 27
    Al-Muthoffifin : 14
      
     
     
     
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar